
Keterangan Gambar : ilustrasi puisi, Yono Kelen
Wanita Itu Ibuku
wajahnya lembut, sedap dipandang
tapi, dia tidak secantik kamboja atau mawar
untukku, kecantikannya sederhana
yang tidak bisa dibahasakan dengan kata-kata
tatapannya yang lembut memberikan kedamaian
memberikan harapan
dan sesuatu yang tidak kuketahui namanya
wanita itu ibuku
aku selalu mengenang perjuangannya
yang sabar dan setia ketika aku minta diberikan susu
ketika aku minta dibelikan mainan
ketika aku memintanya
memakaikan baju kesekolah
atau setelah mandi
ya, wanita itu ibuku
maafkan aku, Bu
tentang air matamu karena aku
tentang keriput wajahmu karena aku
tapi bagimu itu hanyalah angin lalu
dan tugasmu sebagai ibu
selalu kukenang
dan kuingat namamu dalam doa
sebagai ucapan terima kasihku
bahwa aku bahagia bisa jadi anakmu
aku mencintaimu ibu
(Ledalero, 2019)
Pesan Buat Ibu
ibu, aku memilih jalan ini
dan ini adalah pilihan
perih, sakit dan aku tidak kuat melaluinya
sisipkan namaku dalam doamu
sebagai persembahanmu
karena benar katamu
“jalan yang kau pilih tidak segampang yang kau paham, nak”
agar pada jalan ini aku kuat melaluinya
seperti dirimu yang bertahan dibakar terik matahari
sebelum senja tiba mengantarmu pulang
(Ledalero, 2019)
Sonny Kelen, tinggal di Unit Gabriel, Ledalero.
Redaksi menerima puisi dan cerpen bertema bebas. Panjang naskah cerpen 800-1.200 kata dan 3-5 puisi. Kirim ke email:sastraflorespos@gmail.com dengan subjek: PUISI dan CERPEN. Sertakan dengan biodata diri secara singkat dan jelas
LEAVE A REPLY